Sabtu, 29 Juni 2013

PENGENDALIAN HAMA HELOPELTIS PADA TANAMAN BUAH KAKAO DENGAN MENGGUNAKAN MUSUH ALAMI SEMUT HITAM








PENGENDALIAN HAMA HELOPELTIS PADA TANAMAN BUAH KAKAO DENGAN MENGGUNAKAN MUSUH ALAMI SEMUT HITAM
(Tugas Makalah Individu Ilmu Hama Tumbuhan Umum)





Oleh
M Chandra Kurniawan
1114121124










JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013



I.                   PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Dalam mengendalikan hama pada lingkungan pertanian, dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, yaitu secara biologis/ hayati, kimia dan mekanik. Salah satu pengendalian secara hayati adalah menggunakan musuh alami dari suatu hama.
Menurut Redy Prasdianata: Musuh alami adalah organisme yang ditemukan di alam yang dapat membunuh serangga sekaligus, melemahkan serangga, sehingga dapat mengakibatkan kematian pada serangga, dan mengurangi fase reproduktif dari serangga. Musuh alami biasanya mengurangi jumlah populasi serangga, inang atau pemangsa, dengan memakan individu serangga.
Musuh Alami dapat terdiri dari berbagai macam jenis, yaitu
1.      Predator adalah organisme yang memangsa organisme lain sebagai makanannya.
2.      Parasitoid adalah suatu organisme yang Meletakan telur pada organisme lain, kemudian setelah menetas larvanya menghisap cairan tubuh organisme yang ditumpanginya tersebut hingga akhirnya menyebabkan kematian pada organisme yang ditumpangi tersebut.
3.      Patogen adalah mikroorganisme dapat berupa virus, bakteri, jamur, nematoda dan lainnya yang menyerang suatu hama sehingga dapat menyebabkan sakit hingga kematian pada organisme yang ditumpanginya.
Keuntungan dari menggunakan musuh alami sebagai alternative untuk pengendalian hama adalah pengendalian ini tidak menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan, murah dan efesien bila digunakan dalam jangka panjang, serta aman.
Salah satu contoh pengendalian hama menggunakan musuh alami adalah, pengendalian hama helopeltis pada tanaman kakao menggunakan semut hitam sebagai musuh alaminya.
1.2  Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.      Mengenal dan mengetahui cara mengendalikan hama secara hayati menggunakan musuh alami.
2.      Mengenal hama helopeltis yang menyerang tanaman kakao dan mengetahui cara pengendalian nya menggunakan musuh alami yaitu semut hitam.






II.                PEMBAHASAN

2.1  Pengenalan Hama Helopeltis
Menurut Borror dkk, (1992) klasifikasi Helopetis antonii adalah :

Kingdom : Animalia
Phillum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Hemiptera
Famili : Miridae
Genus : Helopeltis
Spesies : Helopeltis antonii
Helopeltis spp. termasuk ordo Hemiptera, famili Miridae. Serangga ini bertubuh kecil ramping dengan tanda yang spesifik yaitu tonjolan berbentuk jarum pada mesoskuletum. Helopeltis merupakan genus yang mempunyai banyak spesies. Di Indonesia, spesies yang banyak merusak tanaman jambu mete, kakao dan teh adalah H. antonii dan H. theivora Waterh. Bentuk serangga dewasa Helopeltis antonii berupa bewarna coklat kehitaman, panjang tumbuh 4,5 – 6 mm, pada bagian toraks terdapat tonjolan seperti jarum pentul. Antena 4 ruas, panjangnya dua kali panjang tubuhnya. Lama hidup imago sekitar 24 hari.
(Anonim 1, 2012)

2.2  Kerusakan Yang Ditimbulkan

Nympha dan imago menyerang dengan cara mengisap cairan tanaman yang masih muda seperti daun, pucuk muda, tunas, bunga, biji,/gelondong, dan buah. Air liur serangga ini sangat beracun sehingga pada bagian tanaman yang terkena tusukan melepuh dan berwarna coklat tua. Serangan pada titik tumbuh dapat mengakibatkan mati pucuk sehingga pertumbuhan tanaman terhambat.
Di pembibitan, nimfa instar pertama dan kedua pertama-tama menyerang daun muda kemudian pucuk. Gejala serangan Ditandai dengan adanya bercak-bercak transparan berbentuk elips di sepanjang tepi tulang daun dan bentuk segi empat pada helai daun.
Bercak tersebut pada hari berikutnya berubah warna menjadi cokelat. Serangan yang berat dapat menyebabkan kematian tanaman. Nimfa instar ketiga menyerang tunas kemudian ke bagian batang.Gejala serangan ditandai dengan adanya bercak coklat tua berbentuk elips. Serangan nimfa pada bibit yang berumur 2-3 bulan menyebabkan pertumbuhan bibit terhambat (Wiratno et al 1996).
2.3  Pengendalian Hama Helopeltis Menggunakan Semut Hitam Sebagai Musuh Alami
Klasifikasi semut hitam, semut ireng
Kingdom                              :     Animalia
Sub kingdom                        :     Invertebrata
Filum                                    :     Arthropoda
Kelas                                    :     Insecta
Ordo                                     :     Hymenoptera
Familia                                 :     Formicidae
Genus                                   :     Dolichoderus
Spesies                                 :     Dolichoderus bituberculatus

Penelitian Karmawati et al. (1999) di Wonogiri telah menemukan beberapa jenis predator H antonii, yaitu Coccinella sp., semut hitam, dan semut rangrang. Namun, populasi semut hitam dan semut rangrang lebih dominan. Keefektifan predator dalam mengendalikan H. antonii membutuhkan waktu sekitar dua tahun. Peran predator dalam mengendalikan H. antonii telah diteliti di beberapa negara. Di Malaysia. Jenis semut yang dominan adalah Dolichoderus thoracicus (Khoo dan Ho 1992), di Australia jenis semut rangrang yang dominan adalah Occophyla smaragdina. Di India, selain jenis semut, musuh alami yang banyak ditemukan di lapang adalah parasitoid Telenomus sp. dan Chaetricha (Sundararaju 1992).

Pengendalian H. antonii pada tanaman kakao dengan menggunakan semut hitam
cukup prospektif (Hutauruk, 1988), terutama jenis D. thoracicus pada tanaman kakao
secara hayati (Bakri et al. 1986).

Menurut Nanopriatno (1978), semut hitam jenis D. bituberculatus mempunyai kemampuan untuk mengusir H. antonii dari tanaman kakao. Predator tersebut pernah diteliti pada tahun 1904 di perkebunan Silowuk Sawangan dan pada tahun 1938 di Kediri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat serangan H. antonii pada buah kakao yang sering dikunjungi semut hitam lebih rendah dari pada yang tidak dikunjungi semut. Namun, jenis semut ini tidak dapat bersaing dengan jenis lainnya pada habitat baru. Oleh karena itu, sebelum diintroduksikan lokasi baru perlu dibebaskan dari jenis semut lain.


3.       



DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1. 2012. Status helopeltis sp sebagai hama pada beberapa tanaman perkebunan dan pengendaliannya https://armeinachevana.wordpress.com/2012/03/30/status-helopeltis-sp-sebagai-hama-pada-beberapa-tanaman-perkebunan-dan-pengendaliannya/. diakses pada 29 juni 2013.

Bakri, A.H., P. Sembiring. dan M.J. Red.show. 1986. Pengendalian Helopeltis spp. Secara terpadu dengan menggunakan semut hitam dan bahan kimia pada tanaman coklat di Sumatera Utara. Temu Ilmiah Entomologi Perkebunan Indonesia di Medan. Hlm. 5360.
Borror, D.J., Charles A.T., & Norman, F.J.1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Hutauruk, C.H. 1988 Penggunaan semut hitam Dolichoderus bituberculatus Mays Hymenoptera; Formicidae) untuk mengendalikan hama pengisap buah Helopeltis antonii Signoret (Hemiptera; Miridae) pada kakao Linduk (Theobrcona cacao L.). Prosiding Komunikasi Teknis Kakao 1988. Balai Penelitian Kopi dan Kakao Jember. him. 188211.

Karmawati, E., T.E. Wahyono, TH. Savitri. dan I Wayan Laba. 1999. Dinamika populasi Helopeltis antonii Signoret pada jambu mete. Jumal Penelitian Tanaman Industri IV(6): 163167.

Khoo, K.C. and C.T. Ho. 1992. The influence of Dolichoderus thoracucus (Hymenoptera: Formicidae) on lesses due to Helopeltis antonii (Heteroptera; Miridae) blackpod diseases and mamalian pests in cocoa in Malaysia. Bull. Entomol. Res 28(4): 485- 491.
Nanopriatno. 1978. Ilmu-llmu Penting tanaman coklat. Balai Penelitian Perkebunan Besar Bogor. Sub Balai Penelitian Budi Daya Jember. 32 hlm.

Prasdianata,redy.2013.Pengenalan dan pemanfaatan musuh Alami. http://redyprasdianata. blogspot.com/2013/04/pengenalan-dan-pemanfaatan-musuh-alami.html. diakses pada 29 juni 2013.
Sundararaju, D. 1992. Biological control of tea mosquito bug and other sucking pest of cashew. Annual Report, National Research Centre for Cashew, India. p. 40-44.
Wiratno, E. A. Wikardi, I.M. Trisawa & Siswanto. 1996. Biologi Helopeltis antonii (Hemiptera;Miridae) Pada Tanaman Jambu Mete. Jurnal Penelitian Tanmanan Industri II(1):36-42.





2 komentar: