Minggu, 27 Oktober 2013

Pengenalan Crustacea ( Kepiting )

PENGENALAN CRUSTACEA
(Laporan Praktikum Hama Nir Serangga)





Oleh
M Chandra Kurniawan
1114121124
Kelompok 6








JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013





                                                                                                                                                I.            PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Dalam bahasa Latin, crusta berarti cangkang. Crustacea disebut juga hewan bercangkang. Telah dikenal kurang lebih 26.000 jenis Crustacea yang paling umum adalah udang dan kepiting. Habitat Crustacea sebagian besar di air tawar dan air laut, hanya sedikit yang hidup di darat. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip . Crustacea mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat.Kebanyakan anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifatparasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya (Anonim, 2010).
Selain itu, dalam filum ini dikenal mempunyai bentuk tubuh yang memanjang, terdiri dari kepala, dada, dan abdomen (yang kadang-kadang disebut dengan ekor. Kaki beruas enam. Pada bagian dua pasang antena, sepasang mata bertangkai, dan lima pasang kaki jalan sedangkan dekat pada bagian ekor terletak enam pasang kaki renang, sepasang untuk tiap ruas, sebuah telson dan dua pasang uropod (Romimohtarto dan Juwana, 2007).
Crustacea mampu hidup di perairan antara lain disebabkan karena anggota badannya yang bersendi-sendi (bahasa yunani, arthros berarti sambungan atau sendi) sehingga mudah berjalan atau berenang dengan cepat. Disamping itu, adanya kulit yang keras (Bahasa romawi, crusta berarti kulit keras atau kerak), adakalanya tebal dan berduri tidak disukai predator
(Suwignyo 2005).
Kepiting bakau tergolong dalam famili Portunidae yang terdiri atas 6 subfamili, yaitu: Carcininae, Polybiinae, Caphrynae, Catoptrinae,Podopthalminae, dan Portuninae. memperkirakan bahwa terdapat sekitar 234 jenis kepiting yang tergolong ke dalam subfamili Portuninae di wilayah Indopasifik Barat dan 124 jenis di wilayah Indonesia (Moosa, 1985).


1.2  Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya praktikum kali ini adalah, sebagaiberikut :
1.    Mengeteahui perbedaan antara kepiting jantan dengan kepiting betina.
2.    Mengetahi cirri cirri tubuh kepiting.
3.    Dapat mengelompokan kepiting, kedalam spesies yang berbeda berdasarkan cirri cirinya.






II. METODELOGI PERCOBAAN


3.1  Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah, Cawan petri, nampa, dan sepuluh ekor kepiting.


3.2  Cara Kerja

Adapun langkah-langkah kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah, sebagai berikut :
1.    Disiapkan 10 ekor kepiting.
2.    Disiapkan cawan petri dan nampan.
3.    Dimasukan kepiting ke dalam cawan petri agar mudah untuk diamati.
4.    Diamati ciri ciri dan kelamin dari setiap kepiting tersebut.
5.    Digolongkan kepiting kepiting tersebut berdasarkan spesiesnya.




III.             HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


3.1  Hasil Pengamatan

Nama
Kepiting
Jenis Kelamin
Duri
Ciri Ciri
Gambar
A
Betina
Ada
-Kanan Lebih Besar
-Bentuk Sama
B
Betina
Tidak Ada
-Ukuran tidak sama
-Bentuk tidak sama
C
Jantan
Ada
-Ukuran tidak sama
-Bentuk sama
D
Jantan
Tidak Ada
-Ukuran tidak sama
-Bentuk tidak sama
E
Betina
Ada
-Ukuran tidak sama
-Bentuk tidak sama
F
Jantan
Ada
-Kanan Lebih Besar
-Bentuk Sama
G
Jantan
Ada
-Kanan Lebih Besar
-Bentuk Sama
H
Jantan
Ada
-Ukuran sama
-Bentuk sama
I
Jantan
Ada
-Ukuran tidak sama
-Bentuk tidak sama
J
Betina
Ada
-Kanan Lebih Besar
-Bentuk Sama




3.2  Pembahasan

Dalam bahasa Latin, crusta berarti cangkang. Crustacea disebut juga hewan bercangkang. Crustacea mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Terdapat sekitar 234 jenis kepiting yang tergolong ke dalam subfamili Portuninae di wilayah Indopasifik Barat dan 124 jenis di wilayah Indonesia.

Klasifikasi Kepiting:

Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Ordo : Decapoda
Sub ordo : Pleocyemata
Infra ordo : Brachyura
Famili : Portunidae
Sub famili : Portuninae
Genus : Scylla
Spesies : Scylla sp.

Telah dilakukan praktikum pengenalan crustacea, yang menggunakan 10 ekor kepiting yang tidak diketahui spesiesnya. Dari sepuluh ekor kepiting itu, kemudian di amati ciri ciri nya dan kemudian digolongkan berdasarkan spesiesnya. Ciri ciri ke sepuluh spesies itu dapat dilihat pada tbel hasil pengamatan di atas.
Estampador (1949) in Fushimi &  Watanabe (2001), mengklasifikasikan kepiting bakau menjadi tiga spesies dan satu varietas, yaitu Scylla serrata, Scylla tranquebarica, Scylla oceanica, dan Scylla serrata var. paramamosain. Karaketristik morfologi yang telah ditemukan dari ketiga spesies tersebut sesuai dengan deskripsi yang dijabarkan oleh Estampador pada tahun 1949. Karakteristik morfologi dari rostrum dan gigi anterolateral serta cheliped pada kepiting bakau dapat dilihat sebagai berikut:
·         Scylla serrata: duri frontal margin tumpul berukuran sama dan duri anterolateral berjumlah 9 dengan  gigi yang bergerigi tajam dan berukuran sama.
·         Scylla tranquebarica: duri frontal margin tajam dengan duri berukuran sama dan duri anterolateral berjumlah 9 dengan gigi yang bergerigi tajam dan berduri.
·         Scylla oceanica: duri frontal margin tajam  berukuran sama dan duri anterolateral berjumlah 9 dengan gigi yang bergerigi tajam.

Selain itu terdapat pembeda lainnya, yaitu jumlah duri pada cheliped carpus dan corak pada pleopod pertama yang terdapat pada ketiga spesies kepiting bakau.

Berdasarkan keterangan di atas maka, kepiting yang telah diamati dapat dikelompokan berdasarkan spesiesnya, yaitu sebagai berikut:
Scylla serrata : Kepiting A, kepiting C, kepiting F, kepiting G, kepiting H.
Scylla tranquebarica:  Kepiting E, kepiting I, kepiting J.
Scylla oceanica: Kepiting B, kepiting D.


IV.             KESIMPULAN


Adapun kesimpulan yang di dapat dari hasil praktikum yang telah dilakukan adalah, sebagai berikut :
1.      Kepiting dapat dibedakan berdasarkan, duri, ukuran dan bentuk tubuhnya itu sendiri.
2.      Kepiting yang termasuk kedalam spesies Scylla serrata : Kepiting A, kepiting C, kepiting F, kepiting G, kepiting H.
3.      Kepiting yang termasuk kedalam spesies Scylla tranquebarica:  Kepiting E, kepiting I, kepiting J.
4.      Kepiting yang termasuk kedalam spesies Scylla oceanica: Kepiting B, kepiting D.
















DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2010. Crustacea. Http://id.wikipedia.org/wiki/ Crustacea.  Diakses pada tanggal 25  oktober 2013.
Fushimi H dan Watanabe S. 2001. Problems in spesies identification of the mud crab Genus Scylla (Brachyura:Portunidae).Fisheries Science: 9-13.
Moosa MK, Aswandy I, Kasry A. 1985. Kepiting bakau Scylla serrata (Forskal, 1775) dari Perairan Indonesia. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta. Diakses pada tanggal 25  oktober 2013
Romimohtarto, K. Dan S. Juwana. 2001. Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Penerbit Djambatan. Jakarta. Diakses pada tanggal 25  oktober 2013
Suwignyo, S., et al. 2005. Avertebrata Jilid 1. Penebar Swadaya. Jakarta