PENGENDALIAN
HAMA HELOPELTIS PADA TANAMAN BUAH KAKAO DENGAN MENGGUNAKAN MUSUH ALAMI SEMUT
HITAM
(Tugas Makalah Individu Ilmu Hama
Tumbuhan Umum)
Oleh
M
Chandra Kurniawan
1114121124
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2013
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
mengendalikan hama pada lingkungan pertanian, dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara, yaitu secara biologis/ hayati, kimia dan mekanik. Salah satu pengendalian
secara hayati adalah menggunakan musuh alami dari suatu hama.
Menurut
Redy Prasdianata: Musuh alami adalah organisme yang ditemukan di alam yang
dapat membunuh serangga sekaligus, melemahkan serangga, sehingga dapat
mengakibatkan kematian pada serangga, dan mengurangi fase reproduktif dari
serangga. Musuh alami biasanya mengurangi jumlah populasi serangga, inang atau
pemangsa, dengan memakan individu serangga.
Musuh Alami dapat
terdiri dari berbagai macam jenis, yaitu
1. Predator
adalah organisme yang memangsa organisme lain sebagai makanannya.
2. Parasitoid
adalah suatu organisme yang Meletakan telur pada organisme lain, kemudian
setelah menetas larvanya menghisap cairan tubuh organisme yang ditumpanginya
tersebut hingga akhirnya menyebabkan kematian pada organisme yang ditumpangi
tersebut.
3. Patogen
adalah mikroorganisme dapat berupa virus, bakteri, jamur, nematoda dan lainnya
yang menyerang suatu hama sehingga dapat menyebabkan sakit hingga kematian pada
organisme yang ditumpanginya.
Keuntungan dari
menggunakan musuh alami sebagai alternative untuk pengendalian hama adalah
pengendalian ini tidak menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan, murah dan
efesien bila digunakan dalam jangka panjang, serta aman.
Salah satu contoh
pengendalian hama menggunakan musuh alami adalah, pengendalian hama helopeltis
pada tanaman kakao menggunakan semut hitam sebagai musuh alaminya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengenal
dan mengetahui cara mengendalikan hama secara hayati menggunakan musuh alami.
2. Mengenal
hama helopeltis yang menyerang tanaman kakao dan mengetahui cara pengendalian
nya menggunakan musuh alami yaitu semut hitam.
II.
PEMBAHASAN
2.1 Pengenalan Hama Helopeltis
Menurut Borror dkk,
(1992) klasifikasi Helopetis antonii adalah :
Phillum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Hemiptera
Famili : Miridae
Genus : Helopeltis
Spesies : Helopeltis antonii
Helopeltis spp.
termasuk ordo Hemiptera, famili Miridae. Serangga ini bertubuh kecil ramping
dengan tanda yang spesifik yaitu tonjolan berbentuk jarum pada mesoskuletum.
Helopeltis merupakan genus yang mempunyai banyak spesies. Di Indonesia, spesies
yang banyak merusak tanaman jambu mete, kakao dan teh adalah H. antonii dan H.
theivora Waterh. Bentuk serangga dewasa Helopeltis antonii berupa
bewarna coklat kehitaman, panjang tumbuh 4,5 – 6 mm, pada bagian toraks
terdapat tonjolan seperti jarum pentul. Antena 4 ruas, panjangnya dua kali
panjang tubuhnya. Lama hidup imago sekitar 24 hari.
(Anonim 1, 2012)
2.2 Kerusakan
Yang Ditimbulkan
Nympha dan imago menyerang dengan cara mengisap
cairan tanaman yang masih muda seperti daun, pucuk muda, tunas, bunga,
biji,/gelondong, dan buah. Air liur serangga ini sangat beracun sehingga pada
bagian tanaman yang terkena tusukan melepuh dan berwarna coklat tua. Serangan
pada titik tumbuh dapat mengakibatkan mati pucuk sehingga pertumbuhan tanaman
terhambat.
Di pembibitan, nimfa instar pertama dan kedua
pertama-tama menyerang daun muda kemudian pucuk. Gejala serangan Ditandai
dengan adanya bercak-bercak transparan berbentuk elips di sepanjang tepi tulang
daun dan bentuk segi empat pada helai daun.
Bercak tersebut pada hari berikutnya berubah warna
menjadi cokelat. Serangan yang berat dapat menyebabkan kematian tanaman. Nimfa
instar ketiga menyerang tunas kemudian ke bagian batang.Gejala serangan
ditandai dengan adanya bercak coklat tua berbentuk elips. Serangan nimfa pada
bibit yang berumur 2-3 bulan menyebabkan pertumbuhan bibit terhambat (Wiratno
et al 1996).
2.3 Pengendalian Hama Helopeltis Menggunakan
Semut Hitam Sebagai Musuh Alami
Klasifikasi
semut hitam, semut ireng
Kingdom : Animalia
Sub kingdom : Invertebrata
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Familia : Formicidae
Genus : Dolichoderus
Spesies : Dolichoderus
bituberculatus
Penelitian
Karmawati et al. (1999) di Wonogiri telah menemukan beberapa jenis predator
H antonii, yaitu Coccinella sp., semut hitam, dan semut rangrang.
Namun, populasi semut hitam dan semut rangrang lebih dominan. Keefektifan
predator dalam mengendalikan H. antonii membutuhkan waktu sekitar dua
tahun. Peran predator dalam mengendalikan H. antonii telah diteliti di
beberapa negara. Di Malaysia. Jenis semut yang dominan adalah Dolichoderus
thoracicus (Khoo dan Ho 1992), di Australia jenis semut rangrang yang
dominan adalah Occophyla smaragdina. Di India, selain jenis semut, musuh
alami yang banyak ditemukan di lapang adalah parasitoid Telenomus sp. dan
Chaetricha (Sundararaju 1992).
Pengendalian
H. antonii pada tanaman kakao dengan menggunakan semut hitam
cukup
prospektif (Hutauruk, 1988), terutama jenis D. thoracicus pada tanaman
kakao
secara
hayati (Bakri et al. 1986).
Menurut
Nanopriatno (1978), semut hitam jenis D. bituberculatus mempunyai kemampuan
untuk mengusir H. antonii dari tanaman kakao. Predator tersebut pernah diteliti
pada tahun 1904 di perkebunan Silowuk Sawangan dan pada tahun 1938 di Kediri. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingkat serangan H. antonii pada buah kakao
yang sering dikunjungi semut hitam lebih rendah dari pada yang tidak dikunjungi
semut. Namun, jenis semut ini tidak dapat bersaing dengan jenis lainnya pada
habitat baru. Oleh karena itu, sebelum diintroduksikan lokasi baru perlu
dibebaskan dari jenis semut lain.
3.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1. 2012. Status helopeltis sp sebagai hama pada beberapa tanaman perkebunan dan pengendaliannya https://armeinachevana.wordpress.com/2012/03/30/status-helopeltis-sp-sebagai-hama-pada-beberapa-tanaman-perkebunan-dan-pengendaliannya/. diakses pada 29 juni 2013.
Bakri, A.H., P.
Sembiring. dan M.J. Red.show. 1986. Pengendalian Helopeltis spp. Secara
terpadu dengan menggunakan semut hitam dan bahan kimia pada tanaman coklat di Sumatera
Utara. Temu Ilmiah Entomologi Perkebunan Indonesia di Medan. Hlm. 5360.
Borror, D.J., Charles A.T., & Norman, F.J.1992. Pengenalan Pelajaran
Serangga. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Hutauruk, C.H.
1988 Penggunaan semut hitam Dolichoderus bituberculatus Mays
Hymenoptera; Formicidae) untuk mengendalikan hama pengisap buah Helopeltis
antonii Signoret (Hemiptera; Miridae) pada kakao Linduk (Theobrcona
cacao L.). Prosiding Komunikasi Teknis Kakao 1988. Balai Penelitian Kopi
dan Kakao Jember. him. 188211.
Karmawati, E., T.E.
Wahyono, TH. Savitri. dan I Wayan Laba. 1999. Dinamika populasi Helopeltis
antonii Signoret pada jambu mete. Jumal Penelitian Tanaman Industri IV(6):
163167.
Khoo, K.C. and
C.T. Ho. 1992. The influence of Dolichoderus thoracucus (Hymenoptera:
Formicidae) on lesses due to Helopeltis antonii (Heteroptera; Miridae)
blackpod diseases and mamalian pests in cocoa in Malaysia. Bull. Entomol. Res
28(4): 485- 491.
Nanopriatno.
1978. Ilmu-llmu Penting tanaman coklat. Balai Penelitian Perkebunan Besar
Bogor. Sub Balai Penelitian Budi Daya Jember. 32 hlm.
Prasdianata,redy.2013.Pengenalan dan
pemanfaatan musuh Alami. http://redyprasdianata.
blogspot.com/2013/04/pengenalan-dan-pemanfaatan-musuh-alami.html. diakses pada
29 juni 2013.
Sundararaju, D.
1992. Biological control of tea mosquito bug and other sucking pest of cashew.
Annual Report, National Research Centre for Cashew, India. p. 40-44.
Wiratno, E. A. Wikardi, I.M. Trisawa & Siswanto. 1996. Biologi
Helopeltis antonii (Hemiptera;Miridae) Pada Tanaman Jambu Mete. Jurnal
Penelitian Tanmanan Industri II(1):36-42.
ayoo banyakin lagi isi materi2 nya, biar bermanfaat ini blog (y)
BalasHapusnama apaan itu -_-
BalasHapus